Senin, 08 Agustus 2011

Surprice Apa Yang ALLOH SWT Kasih Untukku dan Dia

Ya alloh bulan ini
bulan suci yang begitu indah buat hamba
hamba akan slalu berdoa kepadamu didalam sujudku

Yaa Rabb...... terimakasih
semalam hamba begitu gembira
hingga susah tidur.....
apakah ini SURPRICE dari Engkau yang telah menghadirkan "Dia" untukku


Yaa Rabb hamba ingin sekali bertemu dengan "Dia"
ijinkan kami bersatu dalam ikatan pernikahan
bulan suci ini bulan yang penuh magfiroh,
bulan dimana setiap doa yang baik INSYAALLOH akan dikabulkan
Amiin Amiin Yaa Rabbal'alamin


Semua masih menjadi teka teki
ingin menikah ditahun ini adalah suatu keinginan besar
untuk mencapai ridhoMu
dan untuk menyempurnakan agamaku


Yaa Rabb......
jika benar "Dia" adalah Jodohku
dekatkan "Dia" kepada hamba
dan jika "Dia" bukan jodoh hamba
Ikhlaskan hamba untuk melepas "Dia"


dan berilah hamba pengganti "Dia"
Yaa Rabb kita berdua sudah mempunyai niat baik 
niat yang menuju jenjang pernikahan
betapa bahagianya hamba Yaa Rabb
Jika memang benar "Dia" adalah jodohku


“Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu hidup tentram bersamanya. Dan Dia (juga) telah menjadikan diantaramu (suami, istri) rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”.

Kamis, 04 Agustus 2011

Anda dan si BOS

MUSUH BEBUYUTAN

Anda melihat atasan seperti melihat hantu. Beberapa atasan sangat intimidatif dan sulit bekerja sama. Namun, khawatir berlebihan tidak akan membuat situasi makin baik. Anda akan lelah secara fisik dan emosional, dan atasan makin naik darah melihat sifat defensif Anda. Ketegangan membuat komunikasi Anda dengan bos makin macet. Akibatnya, Anda lebih nyaman mengonsultasikan pekerjaan kepada rekan kerja yang lain daripada datang langsung ke atasan. It takes two to tango. Ini bukan sepenuhnya salah Anda. Tahan diri agar emosi tidak terpancing, bila situasi sedang memanas. Tunjukkan sikap yang berorientasi untuk memperbaiki keadaan. Jika memang kesalahan di pihak Anda, jangan takut untuk mengakui karena sikap kesatria akan lebih dihargai ketimbang kabur dan buang badan.

Rabu, 03 Agustus 2011

selamat berjuang kekasihku

Pergilah berjuang sayangku
Meski sedih hatiku rasakan
Mencapai cita-cita masa depan bersama
Aku mesti tabah menghadapi
Meski kau terpisah dariku
Merintis hidup ditanah harapan
Engkau akan arungi jalan panjang tak bertepi
Tabahkanlah hatimu kasihku
Liku-liku hidup yang akan kita lalui
Tak seindah bulan purnama
Kita mesti terus berkarya
Kuatkan hatimu, kuatkan tekatmu
Jangan engkau ragu untuk maju
Tuhan menuntunmu bersama doaku

Selamat berjuang kekasihku

Galau

Saat hati terluka saat jiwa meronta saat batin tersiksa saat ku tenggelam dalam dilema
di satu sisi ku menginginkannya di sisi yang lain ku tak ingin

mengapa semuanya membuatku tak punya pendirian
tak ingin rasa hati untuk memilih, tapi hanya ingin dipilih

ku tak ingin dicintai, hanya ingin disayangi
semua berubah, saat perpisahan itu terjadi

kini hidupku bagaikan tak berpenghuni
tak ada gairah,,, tak ada semangat yang membara
saat kau ada disisiku

kini engkau telah bahagia bersamanya, tanpa tau aq terlunta-lunta
sakit yang menyayat tubuh ini, sakit yang tumbuh di dasar jiwa dan pikiran ini

ingin ku buang.... ku buang jauh
hinggga aq tak bisa mengingatmu kembali

tapi tak bisa
tak bisa ku buat semuanya kembali normal
kadang asa ini ingin bertemu dan memilikimu kembali

kelak suatu saat nanti kita akan bertemu di syurgaMu yang paling indah ^_^

Rahasia Laki-laki Penghuni Surga

Salah satu amalan yang harus diamalkan umat Islam adalah menjauhi sifat iri hati, dengki dan hasad. Menjauhi sifat-sifat yang bagaikan virus itu, merupakan bagian dari sikap yang harus dilakukan umat Islam. Sebab hal itu bukan saja merugikan bagi yang menjadi sasaran dengki dan hasad, tetapi juga merugikan diri orang itu sendiri.

Ada kisah tentang tingkah laku seorang sahabat sahabat yang oleh Nabi Muhammad saw dijamin bakal menjadi penghuni surga yang kekal. Kisahnya demikian.

Rasulullah pada suatu ketika duduk bersama sahabat. Saat itu lewatlah sahabat lain. Sahabat itu tidak menonjol, biasa saja,. Tetapi kepada para sahabat yang lain, Nabi berkata tentang sahabat yang satu ini. “Dia adalah seorang lelaki calon penghuni surga,” kata beliau sambil menunjuk lelaki itu.

Mendengar itu, Abdullah bin Umar menjadi penasaran. Ia berupaya mengetahui rahasia kehidupan orang yang dipastikan oleh Nabi sebagai penghuni surga itu. “Apa amalan lelaki Anshar ini, dan apa pula kelebihannhya,” kata Abdulah dalam hati.

Untuk menyelidiki orang tersebut, Abdullah bin Umar pun meminta diperbolehkan tinggal selama beberapa hari di rumah sahabat yang dikatakan Nabi calon penghuni surga itu. “Jika tidak keberatan, aku ingin tinggal bersamamu untuk beberapa hari saja,” katanya. “Ada apa dengan kamu?”

“Aku baru saja bertengkar dengan ayahku. Dan aku bersumpah tidak ingin bertemu dengannya selam tiga hari ini,” kata Abdullah berbohong. “Boleh, silahkan kapan saja dan berapa lama pun bisa,” kata sahabat itu dengan ramah.

Selama tiga hari itu, diamatinya tingkah laku dan tindak tanduk sahabat itu dalam kehidupan sehari-harinya. Namun, setelah beberapa hari tinggal beberapa hari di rumah sahabat itu, Abdullah tidak menyaksikan kelebihan amalan atas sahabat itu. Ia menyaksikan kehidupan bakal penghuni surga itu biasa-biasa saja, amalan shalatnya pun biasa-biasa saja.

Saat hendak pamit, Abdullah terpaksa “membuka kartu” dan bertanya kepada tuan rumah bakal penghuni surga itu. “Saudaraku, sebenarnya aku tidak apa-apa dengan ayahku,” kata Abdullah. “Lalu ada apa kau tidur di rumahku?” tanya lelaki Anshar itu. “Beberapa hari yang lalu, ketika kami sedang berkumpul dengan Nabi di masjid, beliau mengatakan bahwa sebentar lagi akan ada orang Anshar calon penghuni surga masuk ke masjid itu. Dan laki-laki Anshar yang disebut-sebut Rasulullah itu adalah kamu.”

“Ah, benarkah begitu?” kata lelaki Anshar itu merendahkan diri. “Benar, Nabi berkata begitu. Cuma kini kami ingin tahu, apa sebenarnya amalan tuan sehingga Rasulullah memastikan tuan akan masuk surga?” tanya Abdullah.

“Oh, jadi selama ini kamu menyelidiki aku ya?”

“Ya,” katanya terus terang.

“Tak ada amalan khusus yang aku amalkan. Beginililah kehidupan saya sehari-hari sebagaimana yang anda saksikan sendiri beberapa hari di sini.” Kata sahabat Anshar itu. Mendengar jawaban itu, Abdullah semakin penasaran. “Tetapi masih ada sesuatu yang anda rahasiakan kepadaku.”

Pada akhirnya orang bakal penghuni surga itu juga ikut ”membuka kartu” dan mengungkapkan apa adanya. “Sesungguhnya yang aku amalkan dari ajaran Nabi adalah biasa saja. Aku berusaha sekuat tenaga tidak akan melakukan perbuatan yang merugikan sesama kaum Muslimin. Aku berusaha selalu berusaha membersihkan hatiku dengan tidak pernah memiliki sifat iri hati serta menaruh rasa dengki dan hasad kepada orang lain sepanjang hidupku. Apalagi hasad terhadap kenikmatan yang diterima orang lain.

“Hanya itu?” tanya Abdullah. “Ya,” jawabnya.

Mendengar pengakuan jujur lelaki itu, Abdullah bin Umar semakin takjub mendengarnya. Secara lahiriah, amalan lelaki Anshar itu tak terlalu istimewa. Tetai secara rohaniah, amalan itu sungguh luar biasa. Bukankah memang banyak orang yang mampu menunaikan shalat tetapi tak mampu menjaga hatinya dari rasairi, dengki, hasad dan prasangka buruk kepada orang lain.

“Subhanallah, rupanya inilah amalan utama yang telah menjadikan dirimu mendapat kemuliaan di surga,” kata Abdullah di dalam hati sambil berpamitan meninggalkan rumah lelaki itu.

Begitulah rahasia yang ditemukan Abdullah bin Umar pada sahabat itu, sehingga ia mendapat jaminan Rasulullah akan menjadi penghuni surga. Kuncinya tidak iri hati, hasad, dan dengki kepada orang lain.

Amalan shalat sebanyak apapun tidak akan berguna jika di dalam hati orang itu masih terdapat sifat dengki dan iri hati. Orang yang terpuji di sisi Allah adalah orang yang menjalankan shalat dengan ikhlas dan menjauhi sifat dengki dan hasad seperti sahabat itu.**